JAKARTA - Menteri Kesehatan Amerika Serikat, Robert F. Kennedy Jr., meminta masyarakat untuk berhenti menggunakan fluorida pada air minum. Ia juga berencana meminta Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) untuk berhenti merekomendasikan fluoridasi di masyarakat.
Hal tersebut berkaitan dengan tinjauan dari Badan Perlindungan Lingkungan AS tentang potensi risiko kesehatan akibat fluorida dalam air minum, dikutip dari Inquirer, pada Rabu, 9 April 2025. Fluorida merupakan mineral alami yang bermanfaat untuk kesehatan gigi dan tulang, sehingga sering digunakan salah satunya pada air minum.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan pedoman penggunaan fluorida pada air minum sebesar 1,5 mg/l. Namun, beberapa tahun terakhir penggunaan fluorida berlebihan sehingga menyebakan berbagai risiko kesehatan.
Asupan fluorida berlebihan telah dikaitkan dengan goresan atau bintik-bintik pada gigi. Penelitian juga mengungkap bahwa terdapat hubungan antara kelebihan fluorida dengan perkembangan otak.
Sebuah laporan tahun lalu oleh Program Toksikologi Nasional pemerintah federal, yang merangkum studi yang dilakukan di Kanada, China, India, Iran, Pakistan, dan Meksiko, menyimpulkan bahwa air minum dengan lebih dari 1,5 miligram fluorida per liter dikaitkan dengan IQ rendah pada anak-anak.
BACA JUGA:
Dikutip dari NBC News, pada penelitian yang diterbitkan di JAMA Pediatrics juga ditemukan hubungan signifikan secara statistik antara paparan fluorida yang lebih tinggi dengan skor IQ anak-anak lebih rendah.
“Itu menunjukkan semakin banyak fluorida yang terpapar pada seornag anak, semakin besar kemungkinan IQ-nya lebih rendah,” kata Kyla Taylor, penulis penelitian dan ilmuwan kesehatan.
Selain itu, konsumsi fluorida berlebih juga dapat menyebabkan fluorosis gigi, yang ditandai dengan bintik coklat pada gigi. Tulang juga dapat menjadi rapuh dan menyebabkan perubahan pada sendi yang menyakitkan.
Sementara itu, masalah penggunaan fluorida ini banyak dialami oleh berbagai negara dan tidak hanya dari air minum. Fluorida juga sering digunakan pada pasta gigi, makanan tertentu juga mengandung fluorida seperti ikan dan teh hitam. Oleh karena itu, penting untuk badan kesehatan tiap negara mengawasi jumlah asupan fluorida, tidak melebihi anjuran WHO.