JAKARTA - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkap bahwa beberapa infeksi jamur tidak lagi mempan dihadapi dengan obat-obatan. Hal ini meningkatkan risiko terjadinya penyakit parah, penyebaran penyakit, hingga kematian.
Beberapa infeksi jamur yang dimaksud adalah infeksi jamur kuku kaki yang umum dan infeksi jamur vagina. Infeksi ini bersifat umum dan biasanya dapat diobati, tetapi kini tidak selalu terjadi.
“Infeksi jamur menjadi perhatian kesehatan terhadap masyarakat yang meningkat, dengan infeksi umum seperti Candida, yang menyebabkan sariawan oral dan vagina yang semakin resisten terhadap pengobatan,” kata WHO, dikutip dari laman resminya, pada Kamis, 3 April 2025.
Untuk infeksi jamur masuk dalam kategori “prioritas kritis” teratas WHO. Tingkat kematian mencapai hingga 88 persen dan sangat tinggi.
Fakta ini sangat mengkhawatirkan mengingat infeksi jamur merupakan penyakit menular dari manusia ke manusia lainnya. Dengan menyentuh seseorang yang terinfeksi atau berbagi pakaian dengan mereka, dapat menyebabkan terjadinya penyebaran infeksi jamur.
“Anda bisa terkena infeksi paru-paru, jadi pneumonia jamur. Bahkan ada jenis jamur tertentu yang memiliki afinitas untuk sistem neurologis sehingga bisa mendapatkan pertumbuhan di sumsum tulang belakang dan otak,” tutur profesor biokimia, Gerry Wright yang mengatakan bahwa laporan WHO merupakan masalah kesehatan penting.
Dengan keadaan ini, masyarakat dunia dianjurkan untuk semakin memelihara kesehatannya, terutama terkait sistem kekebalan tubuh. Orang dengan sistem kekebalan tubuh lemah akan lebih rentan terkena penyakit jamur.
BACA JUGA:
Dokter juga mendorong untuk masyarakat menyelesaikan seluruh pengobatan antijamur. Obat-obatan yang sudah tidak digunakan juga harus dibuang dengan benar demi mencegah jamur memasuki lingkungan sehari-hari, di mana mikroba juga dapat mengembangkan resistensi.