Bagikan:

JAKARTA - Sempat viral video yang beredar di media sosial TikTok beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) tidak sesuai ukuran kemasan 5 kilogram (kg). Dalam video tertulis bahwa beras kemasan tersebut ketika ditimbang hanya berisi 4,7 kg.

“Hari ini 20 Februari 2025 kita spill yang buruk buruk astagfirullah, saya beli beras SPHP tulisannya 5 kg. Saya buka kan, ada dua jahitan. Kepo lah saya. Beda rasa timbangannya, saya timbang 4,7 kg,” ucap suara yang ada di video TikTok @ketapang, dikutip Jumat, 28 Maret.

Menanggapi hal ini, Wakil Direktur Utama Perum Bulog, Marga Taufiq membantah beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) ukuran 5 kg telah dikurangi takarannya.

Marga menegaskan bahwa beras yang ada di video viral itu bukan beras milik Bulog. Dia juga meyakini telah melakukan takaran dan pengemasan yang baik.

“Yang jelas itu bukan dari Bulog. (Untuk pengawasan) Quality control kita ada, setelah itu ke dipasarkan,” katanya kepada wartawan, ditulis Jumat, 28 Maret.

Lebih lanjut, Marga mencurigai video yang viral itu. Dia menilai bisa saja kemasan SPHP disalahgunakan. Untuk menindak oknum yang melakukan itu, Bulog akan melimpahkan kepada Satuan Tugas Pangan.

“Bisa aja misalnya sudah habis (isi berasnya), kantongnya diisi lagi, kan begitu. (Penindakan) kita kan ada Satgas Pangan, Bulog hanya menyiapkan beras,” tuturnya.