Bagikan:

JAKARTA - Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi mengatakan pemberlakuan rekayasa lalu lintas berupa one way atau satu arah di jalan tol jika sudah memenuhi syarat 8.500 kendaraan melintas dalam waktu satu jam.

“Untuk memberlakukan one way nasional itu ketentuannya jika kepadatan lalu lintas mencapai 8.500 kendaraan per lalin per jam,” kata Dudy di Cikampek, Jakarta, Jumat, 28 Maret.

Lebih lanjut, Dudy bilang pihaknya secara resmi memberlakukan rekayasa lalu lintas one way nasional Tol Cikampek Utama KM 70 pada Jumat pagi, 28 Maret, pukul 09.00 WIB. Rekayasa one way ini akan diberlakukan sampai KM 414 Tol Kalikangkung, Semarang.

“Kalau kita lihat dengan jumlah kendaraan yang sudah 8.500 per jam saat ini, maka kami bisa menyampaikan bahwa ini adalah puncak arus mudik dan one way nasional secara resmi diberlakukan,” ujar Dudy.

Dudy bilang, pemberlakuan one way nasional ini akan dilakukan selama masih dibutuhkan, sesuai dengan parameter kepadatan kendaraan.

Parameter ini ditetapkan oleh Jasa Marga dan pihak Kepolisian. Kemenhub akan terus berkoordinasi dengan Jasa Marga dan Kepolisian.

“Jadi, sepanjang parameter itu masih memungkinkan untuk dilakukan one way nasional, maka akan tetap diberlakukan. Tapi kalau memang sudah tidak memenuhi, tentunya one way nasional akan diberhentikan,” kata Dudy.

Saat ini, sambung Dudy, kondisi jalan padat, namun masih aman terkendali.

Berdasarkan data Jasa Marga, hingga Jumat pagi tadi jumlah kendaraan yang tercatat keluar dari Jakarta sudah mencapai 1,2 juta kendaraan.

Adapun prediksi Jasa Marga, total jumlah kendaraan yang akan keluar dari Jakarta hingga H+2 adalah sebanyak 2,1 juta kendaraan.

Artinya, per pagi ini, sebanyak 60 persen dari total prediksi pemudik keluar Jakarta sudah terealisasi dan sekitar 40 persen sisanya akan tersebar dalam beberapa hari.

Maka, pengaturan arus lalu lintas akan cukup untuk menangani jumlah kendaraan yang memadati tol.

Selain kesiapan rekayasa lalu lintas, lanjut Dudy, kesiapan petugas, baik dari pihak kepolisian maupun Jasa Marga juga telah dilakukan.

Personel petugas bersiaga tidak hanya di tol, tetapi juga di sepanjang jalan arteri yang menjadi jalur mudik.

“Personel jaga sudah disiapkan untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan, baik di lajur ini maupun di jalan arteri. Kesiapan jalan arteri juga sama. Baik Kepolisian, maupun Jasa Marga sudah menempatkan personelnya di jalan arteri untuk membuat jalan arteri tetap lancar,” ucap Dudy.